Cerita Sang Rismawan Muzaky
Kamis, 09 Januari 2014
0
komentar
Calo “N” Orang Hebat
Entah berapa kata-kata mutiara yang ku telan
mentah-mentah. Entah sudah berapa banyak kalimat motivasi yang aku cerna. Hanya
demi satu tujuan. Membentuk pribadi sejati. Pribadi yang tak mau disamakan
dengan orang lain, dan juga tak mau dibedakan dengan orang lain. Sayangnya,
hingga saat ini aku masih terpenjara oleh status ini-itu. Atau alasan yang
benar-benar tidak muncul dari dalam diriku. Beban yang terangkum oleh permintaan
manusia lain yang ada dalam hidupku. Akupun masih merindukan kebebasan dinegeri
yang bebas…Nilai penghargaan yang dicapai dengan harga diri. Bukan harga
materi.
Kali ini aku akan bercerita tentang perjalananku kemarin…..Ini Best Cerita!!!
Kali ini aku akan bercerita tentang perjalananku kemarin…..Ini Best Cerita!!!
Info : Tidak diperkenankan anda tertawa ketika
membaca!!!!!
Pagi itu adalah pagi 20. Tanggal 20 januari 2011. Sengaja aku bangun agak siang, sekitar jam 8 lebih. Karena hari itu merupakan hari libur kuliah bagi kelasku. Off A 2008 (AMPOEH). Sedikit meringankan penat yang ada dikepala dengan aktivitas kuliah yang hampir selalu menuju titik jemunya. Setelah menyegarkan badan sambil bernyanyi di kamar mandi, aku pun bersiap menuju jalan kauman untuk mengambil beberapa berkas surat-menyurat urusan KTP si adek. Kami sedang mencoba keberuntungan perdana bagiku. Ngurus Beasiswa.
Aku pun kembali kekampus. Meminta uang si adek. Karena waktu itu kondisi keuangan kami sedang berada diujung kuku. Hahahahahaha…. Aku terus melaju ke daerah kedungkendang tempat mengurus KTP. Jujur, aku belum pernah ketempat ini. Jadi hari itu adalah pengalaman pertama yang juga merupakan pengalaman mengesankan.
Singkatnya, setelah aku memarkirkan motor revo kesayanganku (N 2055 AG) aku merasa bingung. Apa yang harus aku lakukan, kemana aku harus membawa lembaran kertas itu. Sesampainya didepan pintu besar kantor itu, aku bertemu dengan sosok orang yang tak asing bagiku. Dia adalah kawan karibku yang sering berbagi cerita konyol, hal-hal porno-lucu, bermotivasi ria, atau hanya sekedar nongkrong dikamarku untuk berbagi seteguk kopi carrabian nut (good day) didalam gelas mycoffee (1500) milikku. Sungguh kisah yang tak akan terlupakan.
Aku menjabat tangannya. Seakan mengalir beban hidup dalam dirinya. Aku mengenal orang ini dan sangat tertarik akan semangat hidupnya. Dia guruku dalam hal itu. Aku tau kisah hidupnya juga dari teman SMA yang juga teman dari si adek. Jadi bagiku, aku lumayan tahu banyak tentang kehidupannya secara umum.
Pagi itu adalah pagi 20. Tanggal 20 januari 2011. Sengaja aku bangun agak siang, sekitar jam 8 lebih. Karena hari itu merupakan hari libur kuliah bagi kelasku. Off A 2008 (AMPOEH). Sedikit meringankan penat yang ada dikepala dengan aktivitas kuliah yang hampir selalu menuju titik jemunya. Setelah menyegarkan badan sambil bernyanyi di kamar mandi, aku pun bersiap menuju jalan kauman untuk mengambil beberapa berkas surat-menyurat urusan KTP si adek. Kami sedang mencoba keberuntungan perdana bagiku. Ngurus Beasiswa.
Aku pun kembali kekampus. Meminta uang si adek. Karena waktu itu kondisi keuangan kami sedang berada diujung kuku. Hahahahahaha…. Aku terus melaju ke daerah kedungkendang tempat mengurus KTP. Jujur, aku belum pernah ketempat ini. Jadi hari itu adalah pengalaman pertama yang juga merupakan pengalaman mengesankan.
Singkatnya, setelah aku memarkirkan motor revo kesayanganku (N 2055 AG) aku merasa bingung. Apa yang harus aku lakukan, kemana aku harus membawa lembaran kertas itu. Sesampainya didepan pintu besar kantor itu, aku bertemu dengan sosok orang yang tak asing bagiku. Dia adalah kawan karibku yang sering berbagi cerita konyol, hal-hal porno-lucu, bermotivasi ria, atau hanya sekedar nongkrong dikamarku untuk berbagi seteguk kopi carrabian nut (good day) didalam gelas mycoffee (1500) milikku. Sungguh kisah yang tak akan terlupakan.
Aku menjabat tangannya. Seakan mengalir beban hidup dalam dirinya. Aku mengenal orang ini dan sangat tertarik akan semangat hidupnya. Dia guruku dalam hal itu. Aku tau kisah hidupnya juga dari teman SMA yang juga teman dari si adek. Jadi bagiku, aku lumayan tahu banyak tentang kehidupannya secara umum.
Pagi itu aku mengenakan baju kemeja berwarna merah
hitam. Begitulah aku. Banyak yang mengatakan aku bersikap terlalu tua. Tapi aku
melakukannya tidak lain agar terlihat berbeda dengan orang lain. Gagah dan
Berwibawa. Selain itu aku ingin dipandang sebagai orang dewasa.
Kawanku itu mengenakan baju seadanya. Baju yang ia pakai kemarin dan kemarinnya lagi. Sungguh sosok sederhana yang pernah ku temui. Ia duduk didepan pintu kantor dengan harap-harap cemas. Aku pun menghampirinya.
Kawanku itu mengenakan baju seadanya. Baju yang ia pakai kemarin dan kemarinnya lagi. Sungguh sosok sederhana yang pernah ku temui. Ia duduk didepan pintu kantor dengan harap-harap cemas. Aku pun menghampirinya.
“Hei…ente ngapain disini juk????”
“Ngurus juga bang…”
Ia memanggilku abang. Secara umur memang aku lebih
tua. Tapi banyak yang berkata bahwa wajah kami terlihat seumur. Mungkin karena
hal itu yang membuatnya terlihat tua. Beban Hidup. Aku melihatnya juga memegang
lembaran kertas yang aku tahu bukan kertas data dirinya. Hal itu aku tahu
setelah kami mengurus KTP si adek.
“Juk…ini bagaimana?aku blon pernah kesini??”
“Nyantai ae…engko
tak anter”
Senangnya ada yang menemaniku. Dengan mudah aku dapat menyelesaikan urusan itu kurang dari 30 menit. Menurutku, kawanku ini cukup berpengalaman dalam hal mengurus KTP. Mulai dari membeli map, menanyakan ke bagian informasi, sampai ke bagian pengurusan kec. Klojen, aku selalu ditemani. Aku tak tahu bagaimana caraku berterimakasih kepadanya waktu itu. Sembari menemaniku, ia juga menghampiri salah satu pelanggannya yang ia akui sebagai kawan dekat kakaknya. Dia terlihat cukup santai dalam mengurus kami berdua.
Benar-benar professional. Bukan proporsional. Bukan juga Validasi.
Setelah semuanya selesai, aku bercakap-cakap dengannya di depan salah satu bagian pengurusan akta perkawinan kota malang.
Senangnya ada yang menemaniku. Dengan mudah aku dapat menyelesaikan urusan itu kurang dari 30 menit. Menurutku, kawanku ini cukup berpengalaman dalam hal mengurus KTP. Mulai dari membeli map, menanyakan ke bagian informasi, sampai ke bagian pengurusan kec. Klojen, aku selalu ditemani. Aku tak tahu bagaimana caraku berterimakasih kepadanya waktu itu. Sembari menemaniku, ia juga menghampiri salah satu pelanggannya yang ia akui sebagai kawan dekat kakaknya. Dia terlihat cukup santai dalam mengurus kami berdua.
Benar-benar professional. Bukan proporsional. Bukan juga Validasi.
Setelah semuanya selesai, aku bercakap-cakap dengannya di depan salah satu bagian pengurusan akta perkawinan kota malang.
“Eh juk…Kalo bikin akta geto, kamu juga bisa???”
“Bisa bang…biasanya langsung jadi…Aku punya orang
dalam”
Wah. Aku terkagum melihat bakat terpendamnya. Aku
bahkan terlihat cupu dikantor itu. Maklum aku tidak terbiasa mengurus KTP.
Karena aku mengurusnya jika KTP sudah mau habis masa berlakunya. Aku baru dua
kali mengurus KTP. Ini yang ketiganya. Dan kawanku ini, menurut pengakuannya ia
sudah hapal alur-alur pengurusan. Aku terheran. Bagaimana anak 90-an seperti
dia bisa mengurus KTP berkali-kali????HEBAT
“Iya bang…Eh ente mau buat juga ga? Bisa loh…Tapi
harus masuk dalam KK(kartu keluarga) kota malang. Kan bisa masuk di KK’e rina.
Jadi sepupunya kek. Jadi embah nya
kek. Yang penting udah masuk. Bisa tuh buat KTP”
“Mang bisa juk?kan dobel KTP”
Aku adalah warga asli tarakan. Kota damai diujung
Kalimantan timur. Paguntakaku tercinta.
“Iso ae bang. Aku bisa ngurus juga koq”
“Visa juga bisa…ke ausy geto???”
“Bisa juga bang…”
Waduh tambah terkagum-kagum aku. Bagaimana bisa makhluk ini punya talenta hebat seperti ini. Mampu mengurus segala macam…..
Waduh tambah terkagum-kagum aku. Bagaimana bisa makhluk ini punya talenta hebat seperti ini. Mampu mengurus segala macam…..
“Berapa juk kesana???aku mau beres”
“Sembilan juta bang…..beres semua”
Setahuku pengurusan visa ke Australia berkisar di
nominal puluhan juta. Bahkan ada yang 90 juta. Maklum aku juga bercita-cita
bisa menginjak tanah kangguru itu. Cita-cita masa kecil dulu. Sampai sekarang.
“Koq murah juk… aku tahu ada yang 90 juta i”
“Lek mbek aku gampang bang…aku lak ada orang dalam
a”
Wuuiiidddiiihh…tambah kagum saja diriku. Bukan cuma
KTP. Visa yang terkenal mbulet pengurusannya
bisa ia sunnat juga biayanya. Sungguh orang yang hebat.
“Sek ya bang..aku ta mrono dilut”
“Oyyiii”
Dari jauh aku melihatnya bercakap-cakap dengan pelanggan yang ia akui teman tadi. Aku melihat mereka berjalan kearah bagian informasi. Dan seperti perkiraanku. Tepat. Orang itu bahkan mengurus KTP dalam waktu 5 menit. Amazing…
Dari jauh aku melihatnya bercakap-cakap dengan pelanggan yang ia akui teman tadi. Aku melihat mereka berjalan kearah bagian informasi. Dan seperti perkiraanku. Tepat. Orang itu bahkan mengurus KTP dalam waktu 5 menit. Amazing…
Setelahnya aku diperkenalkan oleh temannya. Dari
wajahnya aku tahu bahwa ia juga bingung dalam mengurus KTP. Berbeda dengan
wajah kawanku itu. Yang sarat akan semangat hidup. Semangatnya selalu menyala.
“Aku kate muleh juk….luweh aku”
“Yowes bang…aku juga”
“Suwun yo juk”
“Nyanteeee”
Gaya bahasanya yang terdengar asik selalu menjadi ciri khas kawanku itu. Akhirnya kamipun berpisah. Satu lagi kenangan yang sedikit mengundang tawa kecilku. Selalu ada kesan pada orang itu.
Gaya bahasanya yang terdengar asik selalu menjadi ciri khas kawanku itu. Akhirnya kamipun berpisah. Satu lagi kenangan yang sedikit mengundang tawa kecilku. Selalu ada kesan pada orang itu.
Aku melihatnya pulang dengan pelanggannya tadi.
Kawanku itu bertanggungjawab. Bukan hanya membantu menguruskan KTP nya. Dia pun
mengantarkannya pulang. Dalam hal ini, aku tidak tahu apakah orang itu
dikenakan biaya tambahan transport atau tidak. Yang jelas aku dalam hal ini
melakukannya secara GRATIS. Dia pun membantuku dengan senang hati. Kami memang
tak jarang saling membantu satu sama lain. Ketika berkelompok, kami sering
bersama. Dan pada awal aku selalu mengucapkan “welcome to the team”.Hehehehe
Pembaca…
Pembaca…
Aku sering mendengar, melihat sosok low profil dalam
hidup. Di bali ada sebuah owner toko yang beromzet 6 M hanya pada satu standnya.
Kerjanya bukan duduk dimeja kantor. Tapi jadi tukang parkir ditokonya. Pada
perkuliahan potografi aku juga menemukan manager terkenal yang bekerja dengan penghasilan sekitar 5 juta
perhari. Tapi menyempatkan dirinya jadi tukang parkir motor dikota malang.
Sekali lagi, saat ini. Anda tidak akan menyangka
bahwa orang yang saya ceritakan diatas adalah owner salah satu bisnis clothing
dikota malang yang telah mensponsori banyak show-show besar. Kolega bisnisnya
juga menyebar diluar jawa. Orang itu juga telah menerima beasiswa berkali-kali.
Walaupun begitu ia adalah Calo “N” Orang Hebat. Menurutku. Silakan tertawa…….
Walaupun begitu ia adalah Calo “N” Orang Hebat. Menurutku. Silakan tertawa…….
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Cerita Sang Rismawan Muzaky
Ditulis oleh Radja Paguntaka
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://radjapaguntaka.blogspot.com/2014/01/cerita-sang-rismawan-muzaky.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Radja Paguntaka
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar