Konsepsi Manajemen Pembelajaran

Posted by Radja Paguntaka Senin, 03 September 2012 0 komentar
BAB I
KONSEPSI MANAJEMEN PEMBELAJARAN

A. Pengertian Manajemen Pembelajaran.

Manajemen pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan  yang berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian komponen-komponen program pembelajaran dengan penggunaan ilmu dan seni pembelajaran yang tepat, agar supaya tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

B. Kegiatan Manajemen Pembelajaran
Kegiatan manajemen dapat dikaji dari dua segi, yakni (1) dari segi sasaran kegiatan manajemen, dan (2) dari jenis aktivitas-tindakan manajemen.
Dari segi sasaran atau obyek kegiatannya, obyek manajemen pembelajaran meliputi (1) manajemen komponen-komponen program pembelajaran dan (2) manajemen komponen-komponen iklim pembelajaran, Komponen-komponen program pembelajaran mencakup manajemen :(a) tujuan pembelajaran ( kompetensi dan indicator hasil pembelajaran), (b) materi bahan pembelajaran, (c) komponen strategi pembelajaran, (d) media, sumber dan teknologi pembelajaran, (e) penilaian pembelajaran. Sedangkan manajemen komponen iklim pembelajaran meliputi : (a) manajemen kedisiplinan siswa, (b) manajemen iklim sosial kelas, (c) manajemen iklim sosio-emosional kelas, dan (d) manajemen fisikal kelas
Sementara itu, dari segi jenis aktivitas kegiatannya, kegiatan manajemen dapat ditinjau dari segi: (1) prosedur kegiatan manajemen dan (2) macam-macam kegiatan manajemen pembelajaran.  Ditinjau dari prosedur kegiatan manajemen terdapat tiga tahapan kegiatan yang meliputi: (a) tahap perencanaan pembelajaran, (b) tahap pelaksanaan pembelajaran dan (c) tahap penilaian pembelajaran. Sementara ditinjau dari macam-macam kegiatannya, kegiatan manajemen pembelajaran, mencakup aktivitas : (a) identifikasi masalah, (b) diagnosis, (c) perumusan tujuan, (d) pengambilan keputusan, (f) perencanaan, (g) pengorganisasian, (h) kordinasi, (i) pendelegasian,(j) inisiasi, (k) komunikasi, (l) bekerja bersama kelompok, (m) pemecahan masalah, dan (n) aktivitas penilaian,(o)  inovasi ( pembaharuan) , (p) penelitian dan pengembangan.

C. Macam-macam Kegiatan Manajemen Pembelajaran
1. Identifikasi masalah, Diagnosis, dan Problem solving
2. Pengambilan keputusan

BAB II
Variabel-Variabel Pembelajaran

A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah penciptaan sistem  lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar.  Penciptaan  sistem lingkungan berarti menyediakan  seperangkat  peristiwa-kondisi lingkungan  yang dapat merangsang anak untuk  melakukan  aktivitas  belajar.
B. Faktor-Faktor Penentu Aktualisasi Pembelajaran
Proses pembelajaran bersifat kompleks mengingat aktualisasinya melibatkan dan ditentukan oleh sejumlah faktor. Faktor-faktor pembentuk aktualisasi pembelajaran tersebut meliputi komponen input, proses, output,dan  umpan  balik.
Komponen input (masukan)  adalah  siswa  yakni peserta  didik yang diharapkan mengalami perubahan  tingkah  laku setelah  mengikuti  proses pembelajaran.  Komponen  proses,  yakni serangkaian  interaksi pembelajaran antara siswa sebagai  masukan dengan  sejumlah komponen pembelajaran dan sejumlah komponen  setting pembelajaran ( manajemen kelas).  Sedangkan  komponen out-put adalah  hasil  belajar sebagaimana yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran yang berupa kualifikasi  tingkah  laku yang diharapkan  dapat  dikuasai  anak setelah  mengikuti  interaksi  pembelajaran. Sementara  komponen umpan-balik  merupakan komponen yang memiliki  fungsi  informatif bagi  efektivitas pencapaian tujuan dan relevansi dari  komponen-komponen yang terkait.

C. Deskripsi Tindak Pembelajaran
a. Dari segi jenis kegiatan guru:
b. Dari segi tujuan belajar yang ingin di capai:
c. Dari segi prinsip realitas dalam pembelajaran
d. Dari segi komponen tingkah laku guru
e. Dari segi kubu-kubu teori belajar, mengajar sebagai:

Valentine (1992: 150--153) menyebutkan beberapa  variabel  beserta  diskriptor performansi  guru  dalam  mengajar.
1.      Membuat Persiapan Mengajar yang Tepat
2. Menyiapkan Strategi untuk Mengatasi Hambatan
3. Menyiapkan Materi Pelajaran
4. Memilih Tujuan dan Proses Pembelajaran Secara Tepat           
5. Memilih  dan  Menerapkan Berbagai  Teknik  Mengajar  Yang  Efektif
6. Memberikan  Kesempatan  Belajar Sesuai  Dengan  Perbedaan Individual Anak
7. Menggunakan Variasi Bahan dan Sumber Yang Efektif
8. Menggunakan Alokasi Waktu Secara Efektif
9. Menunjukkan Kemampuan Memotivasi siswa
10.     Menunjukkan  Kemampuan Komunikasi Dengan  Siswa  Secara  Efektif
11.     Memberikan Evaluasi Umpan Balik bagi Anak

D. Dimensi Pembelajaran Sebagai Sistem
Komponen-komponen pembentuk proses pembelajaran menurut Moedjiono, dkk. (1996:19--20),  meliputi berikut ini:
·         Siswa
·         Guru
·         Tujuan
·         Metode
·         Media, 
·         Evaluasi

E. Dimensi Tujuan dan Hasil Pembelajaran.
a.    Instructional  effects, 
b.   Nurturant  effects, 

F. Dimensi Manajerial dalam Pembelajaran
a.      Instructional  Management
b.      Classroom Management
           
G. Dimensi Proses dalam Pembelajaran
a. Tahapan Proses Pembelajaran
v  Tahap Perencanaan.
v  Tahap Pelaksanaan.
v  Tahap Evaluasi.           
b.   Aspek Pendekatan dalam Pembelajaran
c.       Aspek Strategi dan Taktik
d.      Aspek Metode dan Teknik Pembelajaran
e.   Prosedur Pembelajaran

H. Dimensi Isi-Pesan  Pembelajaran    
a. Substansi  isi pembelajaran.
b. Aspek nilai-nilai formal isi pembelajaran.

I. Dimensi Interaksi-Komunikasi dalam Pembelajaran



BAB III
PEMBELAJARAN EFEKTIF

A. Konsep Keefektifan

Kata efektif  sesungguhnya merupakan serapan dari  kata effective (bahasa Inggris) yang artinya berhasil guna, berdaya guna, mustajab, manjur, ditaati. Kata effective itu sendiri berakar dari kata effect  yang maknanya  pengaruh-akibat. Bertolak dari akar kata effect tersebut, maka effective artinya ada pengaruhnya, memiliki pengaruh, berpengaruh -berakibat, mempunyai akibat, tampak akibatnya.

B. Karakteristik Keefektifan Kelas
  1. Produktivitas
  2. Efisiensi
  3. Kualitas pencapaian hasil, kinerja, layanan oleh individual
  4. Pertumbuhan dan perkembangan kelas
  5. Keadaan absensi oleh siswa, guru dan pengelola yang lain.
  6. Turnover
  7. Kepuasan guru terhadap pekerjaannya
  8. Kepuasan siswa
  9. Motivation
  10. Morale
  11. Kohesif
  12. Fleksibilitas dan adaptibilitas
  13. Perencanaan  tujuan kelas
  14. Perumusan dan kesepakatan tujuan bersama
  15. Penghayatan terhadap tujuan organisasi kelas
  16. Keterampilan manajerial dan kepeminpinan guru
  17. Informasi manajemen dan komunikasi
  18. Kesiapan kelas
  19.  Pemanfaatan lingkungan
  20.  Penilaian oleh entitas eksternal kelas
  21. Stabilitas
  22. Pemberian kesempatan partisipasi
  23. Penekanan untuk Pelatihan dan Pengembangan
  24. Penekanan pada Prestasi



C. Efektivitas Pembelajaran
1. Struktur Pembelajaran
2. Motivasi anak
3. Efektasi guru
4. Pertanyaan kelas
5 Memaksimalkan Waktu belajar
6. Penerapan Pembelajaran Konstruktivis

D. Guru yang Efektif

1.      Manajemen  kelas
2.      Direct  Instruction. 
3.      Waktu  untuk tugas.
4.      Bertanya. 
5.      Pembelajaran pemahaman.
6.      Tingkat kognitif dalam pembelajaran.
7.      Pengelompokan anak.

E. Profil Iklim Pembelajaran Efektif
Variabel-variabel  guru yang berperanan terhadap  efektivitas  iklim  pembelajaran adalah  variabel  karakteristik kepribadian, kemampuan dan keterampilan mengajar, keterampilan mengelola kelas, kematangan emosional, dan lain-lain.

1. Profile disiplin kelas yang efektif
2. Profil Iklim Sosial Kelas yang efektif
3. Profil Iklim Sosio-emosional Kelas Yang Efektif
4. Profil Kondisi Fisikal Kelas Yang Efektif






BAB IV
PERFORMANSI GURU YANG DIHARAPKAN SISWA

A. Ekspektasi siswa terhadap guru
1. Karakteristik Kepribadian Guru yang diharapkan
           Karakteristik Barr tentang guru yang sukses memiliki dua belas atribut yakni berikut ini:
a.       Guru sebagai orang sumber
b.      Intelijen
c.       Kestabilan emosinya
d.      Bijak/ hati-
e.       Buoyancy--Optimis,
f.       Obyektif
g.      Tenaga
h.      Dominansi
i.        Kemenarikan
j.        Kehalusan budi
k.      Kerjasama
l.        Reliabilitas

2. Harapan Siswa Tentang Kemampuan/kompetensi  Guru
v  Membuat Persiapan Mengajar yang Tepat
v  Menyiapkan Strategi untuk Mengatasi Hambatan
v  Menyiapkan Materi Pelajaran
v  Memilih Tujuan dan Proses Pembelajaran Secara Tepat
v  Memilih  dan  Menerapkan Berbagai  Teknik  Mengajar  Yang  Efektif
v  Memberikan  Kesempatan  Belajar Sesuai  Dengan  Perbedaan Individual Anak
v  Menggunakan Variasi Bahan dan Sumber Yang Efektif
v  Menggunakan Alokasi Waktu Secara Efektif
v  Menunjukkan Kemampuan Memotivasi siswa
v  Menunjukkan  Kemampuan Komunikasi Dengan  Siswa  Secara  Efektif

     3. Harapan Siswa Tentang Kemampuan Sosial Guru.
     4. Kematangan Emosional Guru yang diharapkan Siswa.
     5. Harapan Siswa tentang Persepsi dan Sikap Guru

F. Pola Kepemimpinan Guru yang diharapkan.
Kepemimpinan  guru  di  kelas  dapat  di  klasifikasikan menjadi  tiga tipe kepemimpinan, yakni tipe otoriter,  demokratis,  dan leissez faire. Masing-masing tipe kepemimpinan tersebut  memiliki  implikasi  yang  berbeda-beda   terhadap erbentuknya  iklim sosial dan emosional kelas.  Kelas  yang dipimpin  guru secara otoriter, cenderung menimbulkan  iklim sosial dan emosional yang kurang menguntungkan bagi  belajar anak. Anak di kelas merasa ditekan, tidak memiliki kebebasan berekspresi,  dan  tidak berani membuat  keputusan  sendiri.

BAB V
MANAJEMEN PROGRAM PEMBELAJARAN

A.  Program Pembelajaran
Program  pembelajaran  adalah seperangkat tindakan untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Manajemen program pembelajaran ditinjau dari sudut  tahapan kegiatannya, terdiri atas (1)  kegiatan perencanaan   program, (2) pelaksanaan program, dan (3) evaluasi program (Jacobsen, Egen dan Kauchak, 1989:9--12). Sedangkan manajemen program pembelajaran ditinjau dari sudut jenis dan macam-macamnya, terdiri atas (1) program tahunan, (2) program semesteran dan (3) program satuan pembelajaran.
Perencanaan Program Pembelajaran
Evaluasi Program Pembelajaran
Aspek  ini  berisi kegiatan guru untuk  melakukan  penilaian terhadap program pembelajaran.  Ada tiga sasaran penilaian, yakni:  (1)  penilaian perencanaan  program, (2) penilaian terhadap pelaksanaan  program pembelajaran,  dan (3) penilaian terhadap program evaluasi  pembelajaran. 

Model Program Pembelajaran
ü  Model Pembelajaran Dasar Glaser
ü  Model Pembelajaran Yerold E. Kemp
ü  Model Satuan Pelajaran

Komponen-komponen Program Pembelajaran

Ø  Komponen Tujuan Pembelajaran
a.       Pemilihan materi
b.      Evaluasi  
c.       Siswa 
d.      Semua  Pihak
e.       Dapat  dilihat  lebih  jelas, apakah  tujuan  itu  menunjang pencapaian tujuan yang lebih besar. .
Tujuan  pembelajaran  memenuhi beberapa fungsi  yang  berguna diantaranya adalah berikut ini.
a.       Untuk merencanakan pelajaran.
b.      Dalam memilih alat bantu pelajaran.
c.       Untuk menetapkan tugas-tugas yang sesuai dengan siswa.
d.      Dalam memilih atau menyusun test.
e.       Untuk menentukan kapan dan dikumpulkan data yang evaluatif.
f.       Untuk menyimpulkan &  melaporkan hasil-hasil evaluasi.
g.      Untuk  dapat  menolong siswa menentukan dimana mereka  harus pergi  sementara mereka berusaha menjadi pelajar yang  mampu belajar sendiri.

Klasifikasi Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Domain Kognitif
·         Pengetahuan. 
·         Pemahaman.
·         Aplikasi. 
·         Analisis. 
·         Sintesis. 
·         Evaluasi.
Tujuan Pembelajaran Domain Afektif
·         Penerimaan
·         Memberikan  respon ( Tanggapan)   
·         Penilaian.  
·         Organisasi.   
·         Pemeranan/pelukisan watak.
Tujuan Pembelajaran Domain Psikomotor
·         Persepsi (Perseption).
·         Kesiapan  (Set).
·         Respon terpimpin (Guided responce).
·         Mekanisme (Mechanism).
·         Complex  Overt Responce.
·         Penyesuaian (Adaptation).
·         Originasi  (Origination).

Ø  Komponen Penilaian Awal (Pre-Test)
Sasaran penilaian awal sedikitnya adalah tingkat  penguasaan anak tentang : (1) pengetahuan prasyarat yang dimiliki anak untuk mengikuti  pembelajaran (pre-riquisite), dan (2) tujuan  pembelajaran  yang  menjadi  sasaran pembelajaran. 

Ø  Komponen Materi Pembelajaran
materi pelajaran  menjadi  empat  macam yaitu: fakta, konsep, prosedur, dan prinsip (Suprihadi, 1993:60).
              Ada  dua  jenis klasifikasi sumber belajar, (1)  resource  by design, sumber pembelajaran yang dirancang secara spesifik  untuk pembelajaran, (2) resource by utilization




Ø  Komponen Proses Pembelajaran
Pertimbangan dalam Pemilihan Proses Pembelajaran

 (1)  karakteristik tujuan,
 (2)  karakteristik peserta didik,
 (3)  karakteristik materi pembelajaran,
 (4)  kemampuan guru,  dan
 (5)  ketersediaan fasilitas pembelajaran

Prosedur Pembelajaran.
Herbart  dalam  Moedjiono , dkk.  (1996)  mengemukakan  lima langkah  induksi  dalam  pembelajaran.  Kelima  langkah  tersebut adalah berikut ini.
.Persiapan  meliputi:  (a) mengemukakan  tujuan  pembelajaran secara   jelas kepada siswa; (b) memberi pandangan ke  depan bahwa apa yang dialami siswa akan membantu pemahaman materi.
a.       Penyajian
b.      Komparasi 
c.       Generalisasi
d.      Penerapan

Pola-pola Interaksi Pembelajaran
Pola  interaksi berhubungan dengan cara bagaimana  interaksi siswa dengan sistem lingkungan belajarnya. Sehubungan dengan  hal tersebut, terdapat tiga klasifikasi pola interaksi pembelajaran (Depdikbud-Dikti, 1980:45-46), yakni berikut ini.
a.       Pola  Presentasi
b.      Studi  Independen
c.       Interaksi




Ø  Komponen Media dan Sumber Belajar
Ø  Komponen Penilaian
v  penilaian perencanaan program
v  penilaian proses  pembelajaran
v  penilaian  hasil-hasil  pembelajaran. 

BAB VI
MANAJEMEN STRATEGI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi memiliki dua hal, (1) perencanaan tindakan secara sistematis dan, (2) implementasi perencanaan dalam tindakan di lapangan. ( Al Hakim S. dkk.; 2002:80). Dan ujung dari penggunaan strategi adalah memenangkan pertempuran. 
Strategi  pembelajaran merupakan bagian dari keseluruhan komponen  pembelajaran. Strategi pembelajaran berhubungan  dengan cara-cara yang dipilih guru untuk menyampaikan materi pembelajaran.  Cara-cara  itu, mencakup sifat, ruang lingkup  dan  urutan kegiatan  yang  dapat memberikan pengalaman belajar  bagi  siswa. Oleh sebab itu, Hilda Taba menyatakan pula strategi  pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih guru dalam proses pembelajaran yang dapat  memberikan  kemudahan  atau fasilitas  bagi  siswa  menuju tercapainya tujuan pembelajaran (Suprihadi, 1993:94)
Strategi  pembelajaran aktualisasinya terwujud  dalam bentuk  ketetapan mengenai seperangkat  tindakan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran yang memudahkan siswa untuk mencapai tujuan belajarnya. Cakupan ketetapan tindakan tersebut berdimensional,  secara substansial dimensi yang dimaksud antara lain meliputi  :  (1)   setting (latar) pembelajaran, (2) pengelolaan bahan ajar, (3)  pengalokasian  waktu,  (4) pengaturan pola aktivitas  pembelajaran,  (5) metode,  teknik,  dan prosedur pembelajaran, (6)  pengaturan dalam pemanfaatan media  pembelajaran,  (7)  penerapan  prinsip-prinsip pembelajaran, (8) penerapan pendekatan pola aktivitas pembelajaran, (9) pengembangan dan pengaturan iklim pembelajaran.




B. Dimensi-dimensi Strategi Pembelajaran
Dimensi  strategi  pembelajaran yang dimaksud, perwujudannya berkenaan dengan  aspek:  (1)   setting (latar) pembelajaran, (2) pengelolaan bahan ajar, (3)  pengalokasian  waktu,  (4) pola pengaturan bentuk pembelajaran,  (5) metode,  teknik,  dan prosedur pembelajaran, (6)  pemanfatan  dan penggunaan  media  pembelajaran,  (7)  penerapan  prinsip-prinsip pembelajaran, (8) penerapan pendekatan pola aktivitas pembelajaran, (9) pengembangan iklim pembelajaran.

C. Perencanaan Strategi Pembelajaran
Langkah-langkah perencanaan yang meliputi (1) identifikasi persoalan/kebutuhan, (2) merumuskan tujuan dan sasaran, (3) identifikasi pembatas-pembatas—kekuatan dan kelemahan, (4) proyeksi dan antisipasi kedepan, (5) penelusuran alternatif kegiatan dan , (6) penyusunan rencana tindakan yang dipilih. ( Al Hakim S. dkk; 2002:80).
Menyusun rencana strategi pembelajaran, ada tiga  hal yang  perlu  dicermati guru: (1) pada  variabel-variabel  penentu strategi, dan (2) substansi strategi, (3) jenis-jenis dan bentuk strategi yang akan digunakan.
Variabel-variabel penentu dalam perencanaan strategi  menurut meliputi:  (1) variabel tujuan pembelajaran, (2) variabel  materi pembelajaran,  (3)  variabel kemampuan diri  guru,  (4)  variabel kemampuan  siswa, (5) variabel sarana dan prasarana  pembelajaran yang tersedia.
Lawrence  T. Alexander dan Robert H. Davis   dalam  Suprihadi (1993: 106) menyebutkan ada empat faktor yang perlu dipertimbangkan  dalam memilih strategi pembelajaran. Faktor tersebut  adalah (1) tujuan pembelajaran khusus, (2) keadaan siswa  (karakteristik siswa),  (3) sumber dan fasilitas untuk melaksanakan  dari  suatu strategi tertentu, dan (4) karakteristik teknik penyajian tertentu. Keempat  faktor tersebut diatas oleh Lawrence  T.  Alexander dan Robert H. Davis selanjutnya dijelaskan secara rinci  sebagaimana uraian di bawah ini.




BAB  VII
PROSEDUR DAN POLA PENGATURAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Pengertian
Pola  kegiatan pembelajaran  berkenaan dengan kemungkinan variasi pola dalam arti macam dan urutan umum perbuatan  pembelajaran

B. Struktur Pembelajaran
Struktur pembelajaran efektif pada dasarnya mencakup komponen : (1)  pendahuluan pembelajaran, (2) penjelasan dan klarifikasi isi pembelajaran secara jelas, (3) monitoring terhadap pemahaman anak, (4) pemberian waktu untuk praktek/berlatih, (5) fase penyimpulan dan penutupan pembelajaran, (6) pendalaman secara terstruktur maupun mandiri dan review.

Berdasar alur proses pemahaman individu terhadap obyek tersebut, maka proses pembelajaran dapat distrukturkan dengan pola GASE tersebut. Untuk itu, maka langkah-langkah pembelajaran dapat distrukturkan kedalam tujuh fase pembelajaran yang meliputi (1) fase motivasi, (2) fase eksplorasi, (3) fase intensifikasi, (4) fase elaborasi, (5) fase signifikasi, dan (6) fase evaluasi, (7)  Follow up
    
Herbart  dalam  Moedjiono , dkk.  (1996)  mengemukakan  lima langkah  induksi  dalam  pembelajaran.  Kelima  langkah  tersebut adalah berikut ini.

  1. Persiapan  meliputi:  (a) mengemukakan  tujuan  pembelajaran secara jelas kepada siswa; (b) memberi pandangan ke  depan bahwa apa yang dialami siswa akan membantu pemahaman materi.
  2. Penyajian.  Pada tahap ini data-data yang  berhubungan  erat dengan  masalah-masalah  yang harus  dipecahkan  dikemukakan pada siswa.
  3. Komparasi  -  Abstraksi. Data-data itu  diperbandingkan  dan dianalisa secara seksama untuk menunjukkan keterkaitan  yang dapat dipergunakan selanjutnya untuk menemukan implikasinya.
  4. Generalisasi. Pada tahap ini unsur-unsur kesamaan dan perbedaan  dikemukakan  bersama  sebagai  bukti  untuk  menemukan implikasinya secara pasti.
  5. Penerapan. Kesimpulan yang diperoleh diterapkan dalam berbagai  situasi untuk memperjelas signifikasi  kesimpulan  yang diperoleh terdahulu. 
C. Pola Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pola Presentasi
Pola Studi Independen
Pola Interaksi

D. Variasi Pola pengaturan Pembelajaran
1. Pola Pengaturan Guru dalam Pembelajaran
Pola  Pembelajaran  dengan  Seorang  Guru.
Pembelajaran Melalui Team

2. Pola Pengaturan Siswa  dalam Proses Belajar.
Pola Pembelajaran klasikal
Pola Pembelajaran Kelompok Kecil (5--7 anak)
Pola Pembelajaran Individual atau Perorangan

3. Pola Pengaturan Hubungan Guru – Siswa
Pola Kegiatan Pembelajaran Tatap muka
Pola Kegiatan Pembelajaran dengan Perantaraan Media

4. Struktur Peristiwa Pembelajaran   
Pola Struktur terbuka
Pola Struktur Tertutup

5. Pola Peranan Guru dalam Pengelolaan Pesan
Pola ekspositori
Pola Heuristik atau Hipotetis

6. Pola Pengorganisasian Pesan
a. Pola Induktif
b. Pola Deduktif

BAB VIII

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

A. Pengantar
Model  pembelajaran dilihat dari sudut siswa  merupakan model  belajar.  Model pembelajaran didisain  secara  khusus untuk  kepentingan  macam-macam belajar dan  membantu  siswa dalam  belajar  yang  lebih efektif.  Dengan  model  belajar tersebut,  siswa dibantu dalam proses pemerolehan  informasi dan  gagasan,  pemerolehan  keterampilan,  nilai,  cara-cara berfikir,  alat untuk berekspresi diri.  Model  pembelajaran juga  membelajarkan siswa tentang bagaimana  belajar  (BruceJoyce  dan  Marsha Weil, 1992: 1).

B. Jenis-jenis Model Pembelajaran
1. Famili Model Pembelajaran Interaksi Sosial (Social Family)
 (1) model investigasi kelompok,
 (2)  role  playing,
 (3) jurisprudential inquiry.
2. Famili Model-model Pemrosesan Informasi
v  model  berpikir  induktif
v  model latihan inquiry
v  model  penguasaan  konsep
v  model perkembangan kognitif 
v  model advance organizer
3. Famili Model-model Personal
1. Model Pengajaran Nondirective
2. Model Pertemuan Kelas

C. Model-model Mengajar Behavioral
1. Model Contingency Management
2. Model Assertiveness Training































TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Konsepsi Manajemen Pembelajaran
Ditulis oleh Radja Paguntaka
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://radjapaguntaka.blogspot.com/2012/09/konsepsi-manajemen-pembelajaran.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Cara Buat Email Di Google | Copyright of Radja Paguntaka.